Senin, 18 Juli 2022

wahyu budoyo apakabarmu

 



Grup seni jaranan Wahyu Budoyo Wuluhan Jember , menyapa para penontonya dengan sebisa mungkin memberikan penampilan terbaiknya karena kelompok seni jaranan ini tidak mau meninggalkan kesan yang kurang enak artinya ingin memuaskan penanggap dan penontonnya. Rupanya inilah keinginan yang sangat sederhana tidak muluk-muluk misalnya agar para elit desa atau pejabat desa atau pemerintahan menilai dan memuji. Karena buat apa sering memuji kalau tidak pernah menanggap seni tradisi seperti jaranan yang hidup dan perkembangannya bergantung pada apresiasi yang nyata tersebut.

Jaranan Wahyu Budoyo ini juga merupakan grup yang personilnya terlibat dalam pagelaran bolosrewu jaranan barong yang secara kolosal pernah diadakan di pantai payangan jember, setelah momen itu semakin banyak  kegiatan-kegiatan didalam menghibur masyarakat, dan yang paling penting mereka juga bisa menyiapkan regenerasi dari para muda untuk mendukung perkembangan seni jaranannya. Salut. Semoga kelompok ini tetap eksis dan semakin berkembang, mewarnai jagad seni tradisi jaranan di jember ini. Salam budaya


DUA SENIMAN BESAR TEATER DINDING TELAH TIADA



Sebuah reportoar teater pasti ada endingnya , semua awalan pasti akan menemukan ujung akhirnya beliau adalah drs. jamilah atau jala paser yang akrab ditelinga penggerak teater jember . Dalam ikatan lembaga teater dinding IKIP PGRI Jember yang kini berganti menjadi Universitas PGRI Argopuro Jember , beliau merupakan sosok perempuan yang tahan banting tak kenal menyerah, meski single parent tetap saja ada saja waktunya bermain teater.  Ada beberapa catatan aktor jebolan sanggar teater budi s otong jakarta ini menainkan reportoar teaternya antara lain stasiun purba, kereta kencana dan banyak lagi keterlibatan beliau dalam seni pertunjukan teater ini.

Sebagai sosok ibu yang seniman ini juga pernah terlibat di Dewan Kesenian Jember bahkan sebelumnya waktu itu saat dibentuk forum kesenian jember FKJ, bergabung dengan Xteater, komunitas teater Arongan  jember , terlibat dalam pemberdayaan buruh migran di pergerakan LSM jember dan terakhir mencoba kiprahnya di pemenangan calon bupati , sehingga tak bisa dipungkiri namanya sangat populer dikalangan alumni ikip maupun adik-adik mahasiswa, unit-unit kesenian kampusan. Memang luarbiasa aktifitas perempuan satu ini , teman-temanya sangat bangga bahwa didunia seni pertunjukan dan dunia sosial kemasyarakatan terkenal supel dan mudah bergaul. Dia juga teman yang baik untuk curhat apalagi menjadi nyaman jika mendenagrkannya dengan kopi plus surya wow pasti akan ditemani dari a sampai z. IKIP  PGRI harusnya bangga karena alumnusnya telah mempopulerkan perguruan tinggi ini di banyak kalangan di jember dan sekitarnya, karena dalam darah seniman ini mengalirkan daya stamina dalam tubuhnya mendedikasikan dirinya untuk perkembangan kesenian di jember. 

Kini beliau telah tiada setelah sakit yang dideritanya sempat dirawat dirumah sakit , jala paser telah mendahului memenuhi panggilan sang khaliq. Beliau meninggalkan satu-satunya anak yaitu Hikam yang talenta seni ibunya menurun padanya. Teater seperti ada yang kurang sepeninggalnya , apalagi juniornya yang ada di lingkungan teater dinding karena selain beliau mengajar  seni teater  untuk adik-adiknya, ada beberapa kesempatan mengajak kawan-kawan seniman teater untuk mengadakan workshop memberikan materi teater pada mahasiswa secara periodik agar dapat menjadi seniman teater yang handal . Nah salahsatu juniornya di teater dinding yang juga melanjutkan dalam pengembangan teater yaitu sony cimot.


Sony cimot yang nama dagingnya Suharsono  selain kuliah di IKIP PGRI juga kuliah di STKW surabaya  dan mendapatkan gelar sarjana seni  kemudian mengajar di sma muhammadyah jember sebagai guru kesenian. Seniman ini juga pernah lama menjabat bebarapa periode kepengurusan DKJ jember dan terakhir menjabat sebagai Ketua  di DKJ bidang Pemberdayaan Seni, sehingga tak bisa dielakkan lagi jika ada pertunjukan seni atau acara seni apapun baik modern maupun tradisi pasti ada bung sony menjadi saksi pertunjukan tersebut. Baik hadir sebagai teman maupun sebagai pengurus pemberdayaan seni budaya di jember.  Ternyata beliau juga sempat mengajar di universitas terbuka, karena di beberapa kesempatan sempat mengajak kawan-kawan sesama seniman untuk menjadi juri pementasan dari materi yang diajarkannya.

 https://iwankusumaphoto.blogspot.com/2022/07/mengenang-sony-cimot-seniman-multi.html

Kegiatanya seperti masih kurang saja , wujud kecintaanya pada seni dia juga dikenal sebagai orang yang suka mengkoleksi karya-karya seni yang mempunyai nilai estetik, antik maupun unik makanya galery barang antiknya juga memenuhi rumahnya di Jln Letjen Sutoyo Perum Kramat I Sumbersari Blok R 23 jember sekaligus menjadi Pengurus Pambudi Luhur Barang Antik. Tetapi kini seniman kondang serba bisa sony cimot telah tiada berpulang kerahmatullah menyusul seniornya mungkin hanya terpaut sekitar tiga tahunan mungkin lebih, membuat dunia seni tradisi, teater, barang antik dan teman-teman gurunya merasakan kehilangan bung sony, besar jasamu untuk pemajuan seni budaya di jember . Namamu akan terkenang karyamu akan abadi dan apa yang dicita-citakan pasti akan diteruskan. Tenang-tenanglah kau damai disana, kudoakan agar kau bersabar pada peranmu dimasa datang saat kau dengar panggilannya. Selamat jalan mami jala paser dan selamat jalan mas sony cimot kalian telah menunjukan jalan pulang , agar kita bisa membuat arti titian jalan kebajikan dan selalu ingat akan kekuasaanya bahwa manusia hanya bisa mengawali tetapi tidak kuasa untuk mengakhirinya. Selamat jalan kawan sampai sang khaliq mempertemukan kita lagi disana.


 

Minggu, 17 Juli 2022

komunitas jaranan putra tanjung ternyata dikelola oleh wartawan

  

 
 

Perkembangan jaranan dalam penampilannya banyak yang mengalami perubahan , atau lebih tepatnya berimprovisasi menyesuaikan dengan trend dimasyarakat penikmatnya. Untuk mejaga agar tetap eksis dan bertahan dalam dunia hiburan masyarakat grup jaranan seringkalai menyatukan dengan campursarian, jadi mereka menyebutnya jaranan campursari. Seni pertunjukan jaranan campursari di balung, sebutsaja komunitas jaranan campursari Putra Tanjung, basecampnya di jalan madura karanganyar Balung lor Jember dalam memberikan hiburan segar kepada masyarakat selain menyajikan jaranan juga menyajikan campursari. 

Bisa juga satu paket ketika ada yang menanggap jaranan putra tanjung sekalian dengan dokumentasi acaranya, bisa lebih efisien dan efektif pelayanannya terhadap orang yang punya hajat. Perlu diketahui Putra Tanjung ini dikelola oleh mas Bambang SGT, yang profesinya sebagai wartawan tetapi juga punya talenta seni yang terpendam kini mulai eksis di jagad hiburan seni tradisi di balung dan sekitarnya. Keren ya gaes bakat seninya tak bisa dikalahkan meski sehari-harinya mencari berita tetapi untuk mengelola komunitas seni jaranan campursari tidak bisa ditinggalkan begitu saja, mungkin inilah cara beliau merawat tradisi nusantara agar tetap eksis dan berkembang. Salut mas.


 

rampak pandhalungan cirinya bekkoh kerreng

 



 

Kesenian tradisi kenthongan yang sejak tahun delapan puluhan sudah dikulik dieksplor kini menjadi seni musik patrol menjamur di kabupaten Jember . Di jember banyak terdapat komunitas atau grup patrol yang dibentuk dan didirikan dan eksis hingga kini, dan salah satunya adalah grup patrol Bekoh Kerreng Rampak Pandhalungan yang bermarkas di Slawu Gebang, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Komunitas musik patrol ini berani melakukan inovasi mengenai musik yang mereka bawakan dan penampilan dengan landasan tradisi masyarakat pandhalungan dan musik patrol yang mereka sebut Rampak Pandhalungan. Pandhalungan yang mereka maksud adalah mereka ini adalah hasil percampuran tradisi jawa dan madura yang hidup di jember selama berpuluh tahun lamanya.

Sering menang dalam beberapa festival maupun lomba yang diadakan di jember maupun luar jember, dengan tangan dinginnya pak Slamet membina anak-anak komunitas ini menjadi para musisi patrol yang profesional. Bahkan dalam performancenya sering memberikan kejutan-kejutan misalnya dalam hal kostum, meski main musik patrol kostum mereka bisa sangat milenial jauh dari nilai tradisional , dan bisa dikatakan mereka tampil beda tentusaja kemampuan dalam permainan musiknya juga esip sehingga banyak penonton yang terpesona dengan gaya mereka. Sukses selalu untuk grup patrol bekkoh kerreng, semoga tetap eksis dan berkembang.

Sabtu, 16 Juli 2022

nikmati camping dipinggir sungai kampung durian


Program pengembangan destinasi wisata lagi marak-maraknya digalakkan di jember dan sekitarnya, terutama untuk menumbuhkan jika enterprenuer dikalangan pemuda-pemuda desa. Desa yang mempunyai potensi untuk dapat dijadikan destinasi wisata paling tidak punya produk untuk diandalkan sebagai cirikhasnya. Misalnya adanya destinasi wisata selain kampung durian,juga terdapat air terjun Rengganis, dan wisata camping pinggir sungai dari sana diharapkan wisatawan setelah berkunjung ke air terjun kalau pas panen bisa membawa oleh-oleh berupa buah durian yang dipanen dari tanaman yang ditanam oleh masyarakat desa.

Semacam wisata agro yang dikemas satu paket dengan sumber daya alammya yang ada di Desa Pakis Panti Jember,  potensi buah duriannya cukup besar untuk sentra tanaman durian , utamanya yang berada di pekarangan rumah warga maupun hutan yang dikelola oleh warga desa setempat, dan pemandangan alamnya yang cukup eksotis. Kedepan wisata kampung durian Desa Pakis nantinya diharapkan menjadi sentra produksi durian dan ada produk olahannya, dan jika dapat diatur waktu panen dan satu pintu pemarasannya sangat dimungkinkan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dan selama belum musim durian wisatawan yang datang kesana dapat menikmati suasana camping di pinggir sungai dan keesokan harinya menyusuri jalan setapak menuju air terjun. Bidang pariwisata biasanya akan lekat dengan seni budaya , mungkin nantinya ketika saat panen perlu berkolaborasi dengan kesenian desa setempat dalam rangkaian acara festival kampung durian, maka akan semakin banyak warga yang terlibat dan berpartisipasi untuk mensukseskan acara tersebut.  Wow masuk pak eko. fotodoc arif

dipanggung para pemain harus tampil prima

 

 

Dunia hiburan tak akan luput dari urusan penampilan dan ketrampilan dalam menyajikan paket keseniannya, terutama seni pertunjukan selalu dituntut dengan performa prima kondisi pemainnya baik pemain yang melakonkan cerita, pemain yang mengisi ilustrasi serta awak panggung lainnya. Meski dalam kondisi cuaca yang tidak mendukung dan kondisi panggung pementasan yang pas-pasan para pelaku seni pertunjukan haruslah tetap tampil optimal untuk menghibur penontonya.

Kalau dilihat dari belakang panggung macam-macam kesibukan yang ada selalu berhubungan dengan pentasan, ada yang sedang make up, memasang kostum bahkan berbagi peran dalam lakon yang akan mereka pentaskan sepertinya tak teratur. Tetapi pas  sudah on air pertunjukan dimulai semuanya berjalan mulus seperti tak ada masalah dibelakang panggung. Dalam seni pertunjukan kesenian tradisional  dengan fasilitas seadanya berhasil menyulap para pemainnya menjadi primadona panggung, cling bak putri yang tampil sempurna. Hebatnya diantara mereka tidak ada yang membawa make artis ataupun tenaga rias dari salon mana , tetapi hasil riasanya sangat mendukung peran dan adegan dalam pementasanya. Katanya ada yang pake susuk biar terlihat cantik dimata penonton, atau apalah bedak yang sudah jampi-jampi , ini semua adalah kearifan lokal dan sebuah upaya agar penonton terhibur. Para penonton banyak yang terpesona dengan penampilan mereka, dan hasilnya adalah mereka mendapatkan saweran dan bisikan yang melegakan semua pemain yaitu bisikan bahwa mereka akan ditanggap lagi . Dengan demikian kesenian tradisi akan tetap hidup dinegeri ini. Sungguh luarbiasa cara mereka merawat tradisi nusantara selama ini. Sukses selalu.

 

Jumat, 15 Juli 2022

tigapuluh tahun lebih hastra eksis bermusik




Hastra 132 adalah grup seni musik patrol di jember yang terbentuk pada tahun sembilan belas delapan puluh saat ramai-ramainya eksplorasi terhadap kesenian kenthongan. Sekarang ini sudah generasi ketiga. Regenerasi yang dilakukan pengurus grup musik patrol Hastra  ternyata tidak sia-sia . Karena  hingga saat ini tersedia duabelas orang anggota senior dan delapan orang yang masih junior. Dengan spesialisasi alat patrol sendiri-sendiri ditambah dengan penyanyi dan pemain seruling serta tamborin.

Sekarang ini grup hastra dipimpin oleh Mas Didik yang sudah mengurus anggota musik patrol selama enam tahun lebih. Mengelola grup patrol gampang-gampang susah, yang penting sabar dan tekun agar keberlangsungan grup ini lestari . Base camp Hastra di kenanga 132 gebang jember menjadi tempat untuk latihan dan berkumpul membahas pengembangan musik patrol. Makanya disana juga sering diadakan pembicaraan wadah seni musik patrol sehingga muncullah paguyuban seni musik patrol jember. Para pengampu musik patrol melihat fenomena semakin tahun jumlah komunitas dan anggota grup musik patrol di tiap-tiap grup berkurang dan semakin sedikit. Pembicaraan mereka menganggap bahwa minat masyarakat terhadap musik patrol mulai menipis, apalagi dukungan dari pemerintah kabupaten jember sangat minim. Tetap semangat untuk setia merawat seni budaya nusantara.

Kamis, 14 Juli 2022

prestasi seni tradisi menghibur masyarakat

 

 
Komunitas jaranan kadang juga mengajari anak-anak perempuan anggotanya menari jathilan terutama untuk membuka acara jaranan sebagai acara intinya. Untuk menari perhatian para hadirin dan penonton jathilan dinilai lebih mantap. Tari Jathilan di wilayah jember bagian selatan sering tampil bersama jaranan, padahal tarian jathilan mestinya masuk dalam rangkaian pementasan reyog ponorogo, tetapi faktanya diwilayah ini bisa juga kolab dengan jaranan bahkan sendiri. Mungkin peristiwa budaya yang mungkin hanya terjadi di wilayah-wilayah  yang sangat potensial terjadi akulturasi budaya ditambah dengan dinamika masyarakatnya terutama kebutuhan akan hiburan. Yang penting masyarakat terhibur merasa memiliki kesenian itu dan mau merawatnya dengan menciptakan regenerasi serta menanggap hasil karya seni tersebut.

Inilah kondisi yang paling standart dalam berhadap-hadapan dengan pergerakan kebudayaan modern yang menawarkan kecepatan informasi dan teknologi, bahwa ternyata masyarakat pedesaan justru punya caranya sendiri untuk melestarikan budaya nusantara serta menghibur dengan seni tradisinya yang dipermak sana sini dengan tujuan agar semuanya senang. Para juragan demi perputaran pundi-pundinya sering menerima tanggapan apaun permintaan penanggap terutama acara hajatan. Acara hajatan meriah, pelaku keseniannya juga mendapatkan imbalan dan penonton seperti mendapatkan sajian kesenian secara interaktif. Masyarakatlah yang menjadi ujung tombak pelestarian dan pemajuan seni budaya nusantara, makanya semakin masyarakat abai maka seni tradisi akan menghilang perlahan-lahan.

regenerasi kidungan jula juli mulai menipis


Tari Remo adalah salah satu kesenian yang berasal dari Jawa Timur, merupakan tarian untuk menyambut tamu yang ditampilkan secara perorangan atau pun kelompok. Pelaku seni nya biasanya perempuan, tetapi kadang-kadang juga pria dengan make up dandanannya peempuan. Saat ngremo gerakan tarinya bersifat spontan, disesuaikan irama gending serta menciptakan suasana akrab, gembira, dan meriah. Tari Remo biasa dipakai untuk mengawali seni pertunjukan ludruk di jawa timur atau kadang juga bisa dipentaskan pada tiap acara perjamuan yang bertalian dengan perkawinan, khitanan, haulan atau acara syukuran. Dan selanjutnya disambung oleh jula-juli , kidungan atau ngejung bahasa madura.

Dalam kidungan jula juli syairnya menggunakan bahasa jawa ngoko karena tempat asalnya jombang tetapi juga di wilayah yang banyak suku maduranya pakai bahasa madura juga campur, yang penting ringan dan menghibur. Dialeknya medok jawa timuran saat menyanyikan kidungan jula-juli menggunakan logat yang lucu dan kocak, bisa berisi hal yang lucu atau sindiran ringan dan tingkah laku sehari -hari, sehingga mampu menjadi bahan tertawaan dari penonton. Iringan yang melengkapi kidungan jula juli menggunakan gamelan khas ludruk biasanya juga ada jeda sebentar untuk menari sebagai performance yang mendampingi kidungan tersebut. Tidak semuanya pemain ludruk bisa jula juli, mungkin bisa tetapi untuk segi hiburannya yang bikin penonton merasakan dirinya harus tertawa. Mungkin bisa juga kalau dilatih, yang jadi persoalan kini grup ludruk semakin kabur kanginan. Mungkin bisa dengan diklat jula juli dengan narasumber pemain ludruk yang masih eksis, karena tidak semua generasi muda gengsi dengan seni tradisi

Rabu, 13 Juli 2022

suka banget lihat kesenian tabutaan

 

 

Cerita tentang adanya kesenian Tabutaan di jember bagian utara dan populer dimasyarakat termasuk di situ ada dua  kecamatan yang berpotensi yaitu arjasa dan  jelbuk menjadi kesenian mereka. Di dua kecamatan ini banyak terdapat peninggalan pra sejarahnya. Sejarah lisanya terjadi krisis paceklik atau laep dalam bahasa madura akibat hama yang melanda selama beberapa tahun terus menerus. Masyarakat Desa Kamal jengkel dan membuat orang-orangan buta raksasa untuk menakut-nakuti hama tadi katanya babi hutan mungkin karena habitatnya terganggu akibat perambahan hutan untuk pemukiman dan lahan pertanian. Sementara ini memang tak terdapat dokumen tertulis sejak kapan munculnya kesenian Tabutaan, hanya dari mulut ke mulut dan penuturan  keturunan Bujuk Yami. Belum jelas benar dari keturunan suku mana beliau berasal mungkin juga sudah terjadi percampuran antar budaya. Katanya keturunan beliau peninggalan prasejarah batu kenong raksasa yang ada di kamal dan adat tradisinya juga ada hubugannya dengan prasasti huruf paku di biting Arjasa. Tetapi perlu diketahui faktanya pelaku seni Tabutaan di Desa Kamal saat ini mayoritas dari suku Madura, sehingga butuh penelitian tim ahli terutama sambungan sisi sejarah dan prasejarah dengan fakta yang terjadi disekitarnya.

Sejarah migrasi adalah pendatang dari Madura di Jember bagian utara berdatangan terutama setelah adanya perkebunan swasta di Jember. Migrasi mereka masuk ke wilayah Jember pada pertengahan pertama abad ke sembilan belas. Sisi percampuran kebudayaan di jember, yang jaman dulu masuk wilayah Blambangan merupakan titik temu dari berbagai macam pengaruh, baik pengaruh dari kebudayaan Madura, Jawa, dan Bali, maupun dari kebudayaan asing, seperti Cina, Arab, dan Eropa. Yang terakulturasi dalam bentuk metode komunikasi maupun spiritualitas mereka, tentusaja ada pemangku yang dipercaya meramunya, biasanya sesepuh desa atau pemimpin desa.

Masyarakat Desa Kamal yang kini mayoritas berasal dari Suku Madura biasa mengadakan acara Kadisah semacam bersih desa kalau di jawa , biasanya ada prosesi Tabutaan yang menampilkan penari yang ada di dalam boneka raksasa yang terbuat dari bambu yang dianyam dan diberi pakaian lengkap dengan tangan terikat, berwujud sepasang butah atau raksasa yang diarak keliling desa setiap tahun sekali. Yang menarik lagi doa dan mantranya diucapkan dalam bahasa Jawa kuna, dengan diiringi alat musik dari lesung atau ronjengan yang dipukul , mungkin disana nilai-nilai spiritual dianggap sakral sehingga menjadi lebih penting dibanding nafsu duniawi.

Meskipun nilai-nilai spiritual itu sudah mengalami percampuran efek akulturasi budaya yang penting mampu menjadi kepercayaan bahwa dengan menyelenggarakan ritual bersih desa, apapun keadaan yang sedang  menimpa mereka akan dapat di hadapi kedepannya dengan selamat. Bisa jadi  kesenian Tabutaan pun adalah hasil dari budaya yang telah mengalami akulturasi budaya, terutama pengaruh budaya Banyuwangi jaman blambangan, Arab termasuk doa pada Allah SWT , Jawa  dan Madura yang terpengaruh islam yang meyakini bahwa pada saat bencana melanda secara spiritualitas masyarakatnya harus memohon bantuan dari leluhur dan sang penciptanya. Sebaiknya ada keseriusan pemerintah dalam memfasilitasi penelitian disana , dan masyarakat bisa menunggu sambil terus menerus tetep berproses budaya dengan seni tabutaannya bahkan tidak menutup kemungkinan akan muncul yang baru. fotodocsoni

 

silaturahmi sesepuh patrol sama dengan apresiasi atas dedikasinya



Sosok lelaki ini sangat bersahaja tapi betangan dingin terutama dalam menciptakan lagu untuk komunitas musik patrol, jasanya cukup diakui oleh pecinta musik patrol jember. Lagu watu ulo ciptaan Abah Misnawar berada ditangga lagu paling atas pendengarnya dan sempat hits dijamannya , kini masih sering digunakan sebagai lagu wajib musisi patrol ketika sedang tampil. Lagu watu ulo memang sangat legendaris untuk masyarakat jember terutama yang bergerak dalam bidang musik patrol. Abah Misnawar juga mendapatkan apresiasi dari pemerintah kabupaten jember karena dedikasinya dalam pengembangan musik patrol. Semoga ini jadi awalan untuk memberikan apresiasi dan penghargaan terhadap pejuang seni musik patrol lainnya. Mungkin juga pada Sutaji sebagai pelopor pembuat kentongan yang menginspirasi para pengrajin peralatan musik patrol  di jember.

Selasa, 12 Juli 2022

berbahasa indonesia itu artinya menghormati ibumu


Harusnya bangga anak muda indonesia mempelajari, menggunakan dan mengembangkan bahasanya ibunya sendiri, yaitu bahasa Indonesia. Karena faktanya yang belajar bahasa indonesia tidak hanya masyarakat yang ada di dalam negeri, ternyata bahasa Indonesia juga dipelajari oleh banyak negara di dunia. Indikasinya ada hubungan kerjasama pertukaran mahasiswa antar indonesia dengan negara sahabatnya, setidaknya ada empat universitas besar dunia yang memiliki mata kuliah Bahasa Indonesia, yaitu Tokyo University of Foreign Studies (Jepang), University of Shouthern Queensland (Australia), Taras Shevchenko National University of Kyiv (Ukraina), dan Hankuk Univeristy of Foreign Studies (Korea Selatan). Meskipun belajar bahasa negara lain pun tidak masalah, tetapi belajar bahasa sendiri adalah wajib karena itu sebagian dari pemupukan jiwa nasionalisme rasa kebangsaan anak-anak bangsa indonesia. Bagaimana nggak bangga meski dijajah sekian lama bangsa inimenemukan kesepakatan bersama bahasanya, wuuh memang keren-keren pemikiran para pendiri bangsa ini.

Mahasiswa Australia, misalnya, mengatakan motivasinya ingin lancar berbahasa Indonesia karena tertarik dengan budaya Indonesia sekaligus ingin memperdalam pengetahuan tentang Indonesia. Bahkan, sebagian lagi menganggap, belajar bahasa Indonesia akan memudahkan mereka dalam mencari pekerjaan dan relasi. Ada juga mahasiswa Belanda yang mempelajari bahaa indonesia dan bahasa daerah karena leluhurnya orang indonesia yang bersuku jawa . Sebaiknya dipahami bahwa bahasa adalah struktur pembentuk kebudayaan yang peranya sangat penting, sebab bahasa merupakan simbol keberadaban suatu bangsa. Dan tidak semua negara punya bahasa resmi sendiri, misalnya amerika, australia, meksiko, costarika, pakistan dan beberapa negara lain.

Tak hanya itu, pemerintah Daerah Ho Chi Minh City, Vietnam, bahkan mengumumkan bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua di negara itu secara resmi pada Desember 2007. Menurut informasinya Irdamis Ahmad, Konsul Jenderal RI di Ho Chi Minh City untuk periode 2007-2008 pernah mengungkapkan disana bahasa Indonesia sejajar dengan bahasa Inggris, Prancis, dan Jepang karena termasuk sebagai bahasa kedua yang diprioritaskan untuk diajarkan disekolah dan perguaruan tingginya. Sementara banyak anak-anak muda yang gengsi menggunakan bahasa indonesia, apalagi didorong oleh ortunya baha bahasa inggris harus dikuasai secara optimal daripada bahasa indonesia. Waduh seharusnya orang indonesia itu lebih bangga menggunakan bahasanya sendiri, nggak perlu malu karena itu bahasa ibu, bahasa pemersatu antar suku, bahasa proklamasi kemerdekaan indonesia, bahasa yang sangat fleksibel  dan kaya karena serapan bahasanya dipengaruhi banyak bahasa ada pengaruh sanskerta, arab, inggris , belanda, melayu dan bahasa daerah suku-sukunya dan yang lebih bangga lagi bahasa indonesia akan menjadi bahasa resmi acara-acara di forum Asean.

BOPO KOMUNITAS CEMETI AMAROSULI

   

Wadah semacam perkumpulan itu bernama PAGSIJATRA CEMETI AMARASULI dengan basecampnya di Penanggungan, Wirowongso, Kec. Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68175 dengan pemangku adat Muhammad Sutinggal. Sosok lelaki ini biasa dikenal dengan sebutan ustad tinggal karena memimpin pengajian rutin, sebagai bopo karena beliau sesepuh komunitas ini serta sebagai bapak kepala rumah tangga dengan satu istri dan dua orang anak. Komunitas ini terbuka sebagai media silahturahmi antar anggota dan dilauar anggota komunitas.

Sarana silaturahmi dan komunikasi antara seluruh anggota PAGSIJATRA CEMETI AMARASULI dalam upaya memudahkan akses informasi seputaran dunia seni budaya terutama kesenian jaranan. Muhammad sutinggal membentuk komunitas ini bertujuan sebagai sarana atau wadah untuk kordinasi antar anggota, media untuk sharring dan tanya jawab, media untuk menyampaikan pendapat, dan sarana untuk menyampaikan undangan  atau pemberitahuan tentang kegiatan-kegiatan atau agenda komunitas PAGSIJATRA CEMETI AMARASULI.

Sebagai Bopo sesepuh beliau selalu mngingatkan agar jangan pelit untuk berbagi ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Selalu diusahakan untuk sharring ide gagasan dan fikiran agar dapat saling bertukar pendapat tentang dunia kesenian sehingga akan dapat menaikkan marwah, derajat dan kehormatan seluruh anggota pada khususnya, dan seniman jaranan pada umumnya. Beliau juga tidak melarang anggota komunitas untuk menggunakn media sosial sebagai sarana sharing informasi untuk menambah wawasan terhadap apa yang terjadi diluaran komunitas.

Dalam kegiatannya mengelola komunitas selain latihan rutin beliau juga mengajak anggota komunitas untuk pengajian rutin setiap malam jumat, tujuannya agar bisa memotivasi dan merenung atas nikmat illahi agar dapat menumbuhkan keimanan dan menaikkan kapasitas pengetahuan serta semangat kepada semua anggota komunitas. Jangan sampai mengkonsumsi apalagi menyebarkan berita palsu dan belum pasti kebenarannya. Juga memberikan penerangan pada anggota komunitas bahwa bereksenian itu juga berproses kebudayaan sehingga memahami kebangsaan indonesia dengan berbagai suku, ras , agama dan golongan agar saling menghormati adat istiadat dan tidak menyerang dengan mengeluarkan tulisan-tulisan kotor seperti cacian, makian, hinaan pada kelompok lain.

Menghimbau bahkan melarang agar anggota komunitas tidak menebar kebencian dan menyudutkan anggota lain atau komunitas lain, seperti upaya-upaya melecehkan, menjatuhkan, menghina dan mencaci anggota lain. Akan lebih baik jika energi tersebut dipergunakan untuk hal-hal yang bermanfaat, seperti berkolaborasi dengan komunitas lain yang se ide dan gagasannya, atau menimba ilmu pengetahuan pada seniman dan budayawan yang senior atau mungkin memperbaiki property perangkat latihan dan pementasan yang dinilai rusak. Sukses terus untuk Sutinggal dan komunitas PAGSIJATRA CEMETI AMARASULI dalam berkarya dan berproses budaya dan merawat budaya nusantara.