Minggu, 25 Desember 2022

minum kopi dari tradisi menjadi industri






Tradisi minum kopi sudah menjadi budaya umat manusia di bumi ini, disemua belahan dunia manusia menyukai kopi sebagai minuman favorit mereka. Mungkin dulu tak ada yang mnegira bahwa kopi akan menjadi seperti sekarang ini, dari sebuah tradisi menjadi sebuah industri agraris yang berkembang sangat pesat dengan segala seluk-beluk disektor ini. Kreasi inovasi dan aneka macam cita rasa yang ditampilkan dipasaran. Pencinta kopi pun kini tidak hanya kaum tua semata , kini merambah ke dunia anak-anak muda tak terkecuali laki-laki dan perempuan. Artinya penemunya kopi yang dulu hanya sederhana cara menikmatinya kini sudah berkembang dengan segala macam gaya dan tehknik pengelolaannya. Sebagai pecinta kopi sudah seharusnya berterimakasih pada penemunya dan para pejuang yang menyebarkan tradisi dan budaya minum kopi mereka semua layak untuk mendapatkan penghargaan setinggi-tingginya. 

Rabu, 21 Desember 2022

kenal nggak pada tokoh muda seni dekorasi


dekorasi itu asik-asik saja yang penting enak dilihatnya

Dialah seorang lelaki Kartono Yudhokusumo lahir di Lubuk Pakam, Sumatera Utara, 18 Desember 1924, dan meninggal di Bandung pada 11 Juli 1957. Sejak usia tujuh tahun ia sudah menunjukkan bakat melukis pemandangan. Ia tumbuh dan dibesarkan oleh ayahnya, Marsudi Yudhokusumo,  pencinta seni rupa di Yogyakarta, dalam lingkungan yang sangat mendukung bakat sang anak. Dalam catatannya Kartono Yudhokusumo menyelesaikan pendidikan SMA di Jakarta. Rupanya Kartono Yudhokusumo piawai dalam memanfaatkan gaya dekoratif (ornamentasi) modern dalam karya-karyanya. Dalam masa remajanya berada di situasi pergerakan kemerdekaan mulai dari penjajahan Belanda dan Jepang di berkreasi, bahkan dia mempelajari seni lukis dari guru-guru seniman berkebangsaan Belanda dan Jepang yang tinggal di Indonesia pada masanya, antara lain  Willem F. M. Bosschaert, Rutgers, T. Akatsuka, Ernest Dezentje, Charles Sayers. Rudolf Bonnet pun sempat mengagumi karya Kartono Yudhokusumo,  dan menuliskan dalam ulasan apresiasinya yang dituangkan dalam bahasa Belanda. Kartono Yudhokusumo adalah salah satu pemuda sebagai artis lukis Indonesia pertama yang melukis dengan gaya dekoratif di akhir 1940-an. Sayang beliau mati muda, diusianya yang ke 33.

Seni dekorasi kini semakin berkembang, baik yang figuratif maupun geometris. Seni dekorasi berasal dari bahasa Belanda yaitu karya yang digunakan untuk merancang, menghias, dan menata ruangan, bangunan, benda, dan objek lainnya. Subjek dari pengerjaan dekoratif sendiri dapat menyesuaikan dengan keinginan. Seni dekoratif dilakukan untuk mempercantik atau memperindah tampilan yang dilihat secara visual. Objek-objek yang dihias tersebut, mengikuti pola maupun corak tertentu sesuai dengan tatanan yang ditentukan. Dekorasi merupakan salah satu karya seni rupa terapan yang indah. Karya seni ini juga dapat berkaitan dengan seni arsitektur, baik itu eksterior maupun interior ruangan.

Meski tak mengerti aliran  dalam dunia seni rupa tetapi karya-karya kreasi ku dalam seni rupa lebih cenderung berupa dekoratif. Bahkan anggapanku interior dan eksterior pun masuk dal seni dekoratif. Seni interior, adalah karya seni interior yang merupakan dekorasi pada suatu ruangan yang menampilkan keserasian. Tatanan ini dapat berasal dari kesesuaian warna dinding, keindahan motif, cahaya penerangan, maupun properti untuk menunjang kegiatan. Mulai dari jam dinding, buku, kursi, meja, dan lemari. Seni interior dapat diterapkan pada rumah tinggal, hotel, kantor, dan sebagainya. Sedangkan seni eksterior merupakan karya seni dekorasi yang dilakukan di luar ruangan. Hal ini menyangkut kerapian sirkulasi, figur dekorasi, maupun tanaman hias. Selanjutnya, bisa juga dilengkapi dengan properti penunjang seperti lampu hias, kursi, meja, kolam, dan lain sebagainya. Seni eksterior dapat diterapkan pada depan rumah, taman, tempat rekreasi, dan lainnya. Ya begitulah gaess, yang penting masih bisa merawat bakat corat moret dan menjadi diri sendiri dalam menuangkan ide gagasan dalm media apapun itu. Oke gaess.

Rabu, 14 Desember 2022

lanjutkan jalanmu, meski berat


jangan kau hiraukan anjing-anjing menyalak padamu

jangan kau takut semak belukar menghalangi jalanmu

jadikan semua itu bagian dari dinamika hidupmu

tetaplah melangkah meski akan banyak penantangmu


bukanlah orang-orang terpilih selalu diberi ujian

mereka diuji karena  dipilih untuk memimpin

bukan orang yang menonjolkan diri jadi teladan

biasanya orang ini tidak akan mampu  jadi pemimpin



jaranan seni tradisi yang tetap eksis di masyarakat


Kenapa kesenian tradisional selalu mendapatkan hati di mata masyarakat terutama di pedesaan, padahal bisa jadi yang main grup yang didatangkan dari luar daerahnya. Enak saja dan asik ajah tuh gaess seperti seduluran mereka bahkan saling mendukung baik dari tamu maupun tuan rumah. Kesenian tradisi seperti jaranan, hampir tidak pernah sepi penontonnya terutama di jawa timur, kota Jember misalnya juga banyak komunitas atau grup jaranan yang tersebar diseluruh pelosok desa. Kalau menurut informasinya hampir setiap desa di jember wilayah selatan pasti punya, kalau di utara tidak semua desa yang ada keseniannya.

Jaranan seperti milik mereka asli, jaranan ini kesenian asli Indonesia jadi ya harus dijaga atau dirawat bahkan dikembangkan keberadaannnya, begitulah yang sering kita dengar dari para pecintanya. bahkan seni tradisi ini pecintanya tidak hanya yang tua-tua saja kini generasi muda juga banyak yang menyukai. Kemudian secara tanggapan nya juga ekonomis sehingga masyarakat kecil pun bisa menanggapnya, terus cara menjamunya juga sangat sederhana misalnya makan dan ngopi rokok terjamin maka para seniaman tersebut akan menampilkan hiburan dan atraksi yang terbaik dari mereka.

Yang menraik lainnya adalah filosofi mereka dalam melakukan ritual jaranan, bahwa harmonissi harus dijaga manusia itu harus seimbang antara fisik dan spiritualnya sesudahnya Tuhanlah yang menentukan takdir manusia. Unsur dalam seni tradisi yang pakem adalah unsur ritmis, erotis dan magis yang dianggap sudah menyatu dengan kehidupan masyarakat di nusantara ini. Makanya jika salah satu unsur itu terlupakan maka seperti ada yang kurang dan kurang menarik bagi penontonnya. Nah yang terakhir adalah model atau gaya apresiasi masyarakat kita adalah bagaimana bisa menanggap seni tradisi ini, kemudian apresiasi penonton adalah tradisi nyawer baik pemain jaranannya, pengrawitnya atau penggambuhnya.

Senin, 12 Desember 2022

Rezti pelopor Ambulu jadi sentra batik Jember


Batik adalah budaya asli Indonesia. Di Jember selain sentra batik Sumber Jambe ,  kini muncul kecamatan Ambulu juga menjadi sentra batik di Kabupaten Jember. Misalnya industri Batik Mboeloe Rezti di Desa Tegalsari Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember  yang mulai eksis tahun 2012 . Pengembangan industri batik merupakan salah satu bentuk ekonomi kreatif dengan memunculkan berbagai inovasi motif produk yang mampu bertahan hingga saat ini. Keeksistensiannya teruji dari waktu ke waktu karena industri Batik Mboeloe Rezti memiliki potensi yang sama dengan Sumber Jambe dan Rumah Batik Rolla, meskipun industri batik Ambulu dapat dikatakan relatif baru.

Rezti’s Batik merupakan perintis perajin batik di Jember Selatan yang diawali dari pelatihan membatik dengan dibiayai dana PNPM Mandiri Perkotaan Desa Tegalsari, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember. Kegiatan produksi Rezti’s Batik dimulai sejak akhir tahun 2012. Pada tahun 2014, kami mendaftarkan merk di Dirjen HKI (Hak Kekayaan Intelektual). Kemudian pada tahun 2015 Rezti’s Batik mendapat Sertifikat Batik Mark dari Balai Besar Kerajinan Batik Yogyakarta. Rezti’s memiliki produk batik berupa lembaran kain dan produk turunan seperti pakaian, syal, dan udheng. Selain itu, Rezti’s Batik juga menyediakan wisata edukasi batik.

Industri Batik Mboeloe milik Rezti menawarkan produk yang terjangkau dengan kualitas yang baik dan memiliki motif batik yang tidak sama dengan Sumber Jambe dan Rumah Batik Rolla. Perkembangan yang menarik dari motif Industri Batik Mboeloe Rezti adalah diangkatnya motif bahari yang menjadi ciri khas Industri Batik Mboeloe Rezti.  Dengan seringnya mengikuti acara dan pameran yang diselenggarakan oleh pemerintah dan pihak swasta diharapkan dapat memberikan motivasi dan penambahan pendapatan bagi pembatiknya dan yang tidak kalah pentingnya juga pengkayaan literasi pengetahuan sejarah tentang Industri Batik Indonesia khususnya Jember JawaTimur. Jadi ikut bangga sebagai warga Jember, karena batik Jemberan telah iktu mewarnai khasanah perbatikan nasional.

tradisi kuliner gorengan tidak bisa disepelekan


Apakah kamu termasuk penyuka gorengan ? Gorengan sepertinya hanyalah penganan yang sangat mudah didapat dan tidak terlalu menjadi perhatian. Tetapi kadang ada penjual gorengan yang pelanggannya sampai antri-antri dalam membelinya. Nggak tahu apakah makanan gorengannnya yang enak, murah atau memang legendaris. Lalu sejak kapan gorengan ini dikenalkan sebagai makanan cemilan atau kuliner pendamping minum kopi atau minum teh ? Hampir semua kalangan kelas dimasyarakat rata-rata pernah makan itu gorengan , mungkin kalau orang kaya hanya sesekali tetapi bagi lain halnya tingkat konsumsi mereka menengah kebawah rasanya termasuk menu makanan yang akan dilahap tiap harinya. 

Gorengan sangat dekat menu dan bumbu tradisional bahan makanannya pun hasil bumi yang mudah didapat dipasaran. Rata-rata tidak aneh-aneh bahanbakunya , tetapi mengenai bentuknya bisa sangat uptodate seperti mengikuti trend masyarakatnya,meskipun ketika jenuh akan balik lagi pada bentuk-bentuk tradisional apa adanya saja. Tetapi bahan utamanya yang wajib adalah sembako, bisa jadi minyak goreng, tepung terigu, gula, bawang jadi jika bahan sembakao itu langka atau mengalami kenaikan maka gorengan akan sangat terpengaruh. Dan para produsen serta pembelinya pun tidak ada kata kapoknya, mereka tetap berjualan meski sedikit berkurang dan mereka akan beli meski tidak sebanyak biasanya. jadi tradisi kuliner gorengan ini sepertinya tidak akan punah meski jaman berubah-ubah.

Alasan pertama kenapa orang Indonesia suka menggoreng makanan adalah karena melimpahnya bahan baku berupa minyak kelapa sawit. Dan jauh sebelum Industri kelapa sawit menjamur seperti saat ini, orang-orang Nusantara saat itu masih memproduksi minyak kelapa dengan secara tradisional sudah dikenal dari kuliner kerajaan nusantara. Kalau ditanya sejak kapan adanya gorengan ini mungkin terkait dengan tradisi ngopi di nusantara yang dibawa oleh para sufi dari yaman dan persia jaman dulu .

Bila itu dikaitkan dengan budaya ngopi makanan bergoreng beredar di masyarakat Indonesia bisa jadi sejak islam disyiarkan tetapi tidak terlalu menjadi bahan pembicaraan.  Yang tercatat ada dalam Serat Centhini (1814) yang menyebutkan bahwa saat itu hidangan makanan untuk sajian upacara pernikahan di Keraton Surakarta cukup beragam mulai dari makanan yang dibakar, dikukus, diasap hingga digoreng. Suatu tanda bahwa budaya membuat minyak sudah ada , dan  bahwa budidaya minyak kelapa telah berkembang di Nusantara  meski dengan cara tradisional itu telah merasuki resep dan citarasa kuliner waktu itu. Hal ini kemudian dianggap sebagai peluang  oleh para pengusaha Eropa dan Cina Tionghoa membangun pabrik yang menghasilkan minyak kelapa dengan mesin modern di akhir abad 19an. Karena para pengusaha eropa dan timur jauh mendapatkan hak pengelolaan lahan efek dari agraricsh wet dari kerajaan Belanda yang menguasai bumi nusantara. Kebiasaan gorengan telah menjadi tradisi bahkan membudaya, justru akan menjadi tantangan bila bahan bakunya bumi nusantara tidak menyediakan lagi. Makanya harus dipikirkan bagaimana ketersediaan bahan pokok gorengan ini terpenuhi secara berkelanjutan bukan malah nanti cinta gorengan tetapi bahan bakunya impor dari negara lain. Cilaka 13 kan yaa . Mau nggak mau bahan-bahan tersebut harus masuk dalam perencanaan pembanguann Indonesia secara kontinue. Gorengan memang nggak sepele.


Kamis, 08 Desember 2022

kegelisahan Gen Z terhadap dunia kopi di Jember



   


Anak usia remaja merupakan periode saat individu mengalami masa-masa peralihan dari tahapan perjalanan hidupnya ketika mengalami perubahan baik pengaturan emosi, bentuk tubuh, minat perilaku, pola pikir dan cara pandang terhadap agama dan moralitas sosialnya. Remaja sangatlah rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial yang melingkupinya tanpa tahu cara untuk menghindari, makanya masih membutuhkan pendampingan dan arahan ortu dalam menentukan pilihannya. Apalagi jaman kekinian pengaruh arus globalisasi dan juga lingkungan akan sangat berdampak pada mentalitas dan juga moralitas individu tersebut. Seorang remaja dalam arahan ortunya tentu saja akan terbantu untuk membedakan dan menjaga dirinya dari suatu yang dapat membuatnya terjerumus kearah perbuatan negatif, bisa kita bayangkan bagaimana dalam masa remaja yatim piatu tidak mempunyai ortu akan sangat bergantung pada situasi sosial yang ada disekitarnya.

Gen Z adalah suatu wujud remaja yang sudah mengenal gadget dimasa kecilnya, anak yang lahir pada periode diakhir tahun milenium sampai sekitar 2016an atau lebih jika dilihat dari siklus perubahan dunia duapuluh tahunan. Kehadirannya melengkapi fitur dan aplikasi pada gadget yang semakin canggih, generasi yang menyukai konten visual dan fotografi di media sosial. Tetapi rasa keinginantahuan Gen Z ini membuat mereka ternyata tidak hanya mengulik secara online saja, ada juga Gen Z yang fokus pada ketertarikan pengalaman dilapangan ini ternyata lebih memilih untuk berinteraksi secara sosial atau offline meski tetap saja  bahwa mereka banyak menghabiskan waktu aktif di media sosial dan games saat bepergian atau liburan.

Jaman sekarang ini tak dapat disangkal bahwa Gen Z menyukai  berselancar di media sosial, tapi masih ada saja diantara mereka tetap mengutamakan kehidupan nyata dan pengalaman traveling walaupun pada ujungnya tetap saja berurusan dengan  media sosial saat harus shared pengalaman konten visual dan fotografi mereka. Ketika akan memutuskan membikin konten video , termasuk tema dan tempat-tempat yang akan mereka kunjungi, Gen Z akan mencarinya di feed media sosial. Gen Z mengakui bahwa media sosial adalah sumber inspirasi utama , sebagian lagi referensi informasi dari senior atau ortu yang mempengaruhi perjalanan mereka. Kertegantungan Gen Z pada media sosial dan hanya sedikit pengaruh program TV karena pada dasarnya generasi ini tidak suka melihat televisi ini bahkan juga lebih tinggi daripada Generasi milenial.

Biasanya Gen Z dipengaruhi oleh influencer media sosial cenderung memvisualisasikan rencana liburan , kuliner rekomended , kegiatan traveling dan sport , tetapi gaess ternyata masih ada saja yang tertarik pada konten-konten  isu-isu sosial kemasyarakatan yang sedang nge-trend. Jika sudah masuk dalam kategori cocok pada suatu tema yang menurut mereka kontekstual maka Gen Z akan mengemas ide gagasan  dalam sebuah original project, mereka tidak ingin dianggap sebagai follower atau njiplak karya yang sebelumnya. Keren ya gaess.

Adalah sekawanan Gen Z yang kini dalam project yang akan mengulik seputar pengolahan industri hulu hilir kopi di Jember. Ketertarikan mereka diawali dengan kesukaan terhadap kopi kekinian, lebih dalem lagi ingin mencoba untuk melakukan manual brewing. Eksplorasi tak berujung pada kemampuan seduh tetapi meningkat pada menilai rasa kopi hasil seduhan dari berbagai tehnik seduh. Sebuah pengalaman baru bagi Gen Z yaitu mereka bukan sebagai konsumen kopi kekinian tetapi lebih pada eksplorasi mengenai kopi, tentusaja mendapatkan support dari ortunya sehingga kemajuan level pengetahuannya terhadap kopi makin meningkat dan masuk pada tahapan trampil. Hingga tahap mengenal produksi kopi roasted, pertanyaannya semakin jeru dari mulai lokasi tanaman kopi, biji kopinya, cara pengolahannya serta tehnik roasting kopi sungguh hal yang tidak biasa seperti anak-anak muda jaman dulu. Tetapi bagi Gen Z sebuah hal yang biasa semacam prosedur yang harus dilalui setelah  mendapatkan info dari literasi kopi dari media sosial dan beberapa bacaan. Dari sana muncul ide gagasan untuk membuat video, mungkin nanti hasilnya  semacam film dokumenter atau konten di media sosial tentang GenZ yang melakukan eksplorasi kopi di Jember dengan bahasa anak-anak Gen Z. Gaskeun !!

 


 

Minggu, 04 Desember 2022

kehidupan diawali satu titik


kehilangan pikiran seperti berpisah jauh dari kesadaran

meski kesadaran lebih dekat perasaan dari kerja otak

akan jadi melayang ketika semakin tak tampak lautan

yang tertinggal hanyalah kepala tanpa otak terserak


angin memberikan bisikan dimana kau mendarat

tentukan titik awalmu bumi dibawah telapak kaki

kerja pikiran langkah tiada guna tanpa titik tersemat

karena semuanya diawali oleh satu titik dalam hati


satu titik memacu kesadaran 

satu titik memulai coretan

satu titik memacu pikiran

satu titik awal segala kehidupan

Sabtu, 03 Desember 2022

kini marak budaya literasi di anak muda

 

 

 
Melihat anak-anak muda semakin mencintai bacaan bahkan mengulik sumber bacaannya, kemudian sempat juga menduskisikan lalu men sharenya ini sebuah loncatan yang sangat menggembirakan bagi menguatan literasi dikalangan anak-anak bangsa ini. Ternyata yang dulu kita anggap bahwa mereka yang lekat dengan handphone hanyalah main games semata kini harus juga secara adil dilihat sebgai cara mereka mengkayakan ilmu pengetahuan dan informasi updating yang masuk dalam pola sosialisasi dan komunikasinya. Sehingga tidak bisa dihilangkan begitu saja kebudayaan anak-anak jaman now yang sejak lahir sudah mengenal samartphone, mungkin handphone hanyalah sebagai alat untuk menguatkan pengetahuan mereka, karena disana sudah terdapat buku-buku bacaan yang tersaji secara digital dan dapat diakses siapa saja, termasuk anak-anak muda yang mempunyai alat canggih mereka yaitu handphone atau smart phone.

Membaca adalah jendela dunia, bagi anak-anak muda jaman sekarang membaca tidak hanya melihat dari jendela bahkan bisa masuk kekamar-kamar, ruang masak, kamar mandi bahkan basement dengan menggunakan handphone mereka. Keren ya gaess. Apalagi rasa penasaran anak-anak sekarang makin tak bisa dibendung, bahkan dari pelosok desapun informasi yang ada di pusat kota negara majupun mereka bisa akses. Jadi memang harus ada pendekatan yang berbeda dengan generasi sebelumnya mengenai penguatan literasi dimereka hari ini. Hanya perlu disupport dengan alat -alat pengungkit dan analisa sebuah situasi maka mereka akan dengans sendirinya menemukan jalannya. tetapi tetap saja semuanya bertujuan untuk membentuk pembangunan karakter anak-anak muda yang punya sikap kebangsaan dan cinta tanah air. Dengan alat komunikasi canggih sekarang ini akan mampu membentuk jejaring diantara mereka diseluruh pelosok tanah air akan bisa menjadi motor penggerak pembangunan dan kebudayaan di masing-masing wilayah nusantara, karena sudah pernah menyamakan platform gerakan mereka. Yakinlah, bahwa mereka akan menjadi pemimpin masa depan bangsa ini.

 

para sufilah yang mengajari ngopi


Budaya ngopi dalam catatan sejarah awalnya  mulai abad 15 Masehi. Kopi ini berasal dari Ethiopia daratan afrika masuk persia  melalui Yaman pada akhir abad 15, dan para ulama sufi waktu itu justru menemukan khasiatnya yaitu dengan minum kopi bisa menahan ngantuk. Karena zat yang ada dalam kopi tersebut bisa membuat mereka lebih berkonsentrasi sat ibadah. Dari Yaman kopi merambah ke kota-kota Islam di Hijaz, Mesir, dan Syam pada abad ke-10 H yang saat itu berada di bawah Dinasti Mamluk (1250-1517 M).Di beberapa wilayah negeri Syam, saat itu kopi identik dengan tarikat Syadziliyah. Dalam tradisi ngopi mereka, cangkir kopi pertama ditumpahkan ke tanah. Itulah ‘jatah’ pendiri Tarikat Syadziliyyah. Jadi, para sufi itulah yang mengajari ngopi

Sejarawan Ibn al-Imad (w.1089 H), penulis biografi ulama, Syadzarât al-Dzahab, mencatat, Abu Bakar bin Abdullah, ulama pengikut tarekat Syadziliyah, diketahui membuatnya dengan biji kopi (al-bunn) dari Yaman. Ternyata bisa membuat mata melek, dan giat ibadah malam. Dia pun anjurkan para pengikutnya untuk banyak ngopi. Makanya budaya minum kopi diantara para pengikut tarekat tersebut semakin meluas sehingga budaya minum kopi jadi tradisi komunitas dan kopi menjadi komoditas yang perdagangkan diatara bangsa-bangsa jaman itu. Mungkin saja para sufi tersebut ketika menyebarkan agama islam sampai juga di tanah air nusantara, sekaligus juga mengenalkan budaya minum kopi. Bisa dikatakan ngopi lekat sangat dengan kehidupan di pesantren di Jawa dan umumnya seluruh bangsa nusantara. Apalagi kemudian para bagsa eropa sejak abad 17an menggerakan para negara jajahannya untuk menanam kopi dengan paksaan, akibatnya perkebunan kopi meluas dinegeri ini.

 


Senin, 28 November 2022

selamanya cintaku masih ada untuk mu


 tiada bosan aku menanti kedatanganmu

duduk tenang dan kupandangi titik terjauh

aku merasakan kamu juga rindu padaku

kepergianmu masih menyisakan jejak separuh


ku rindukan saat pertama kau buang sauhmu

dan menambatkannya disini ya di hati ini

akupun tahu layar ditutup sementara untukku

kau warnai selain siang dan malam cinta ini


aku disini menunggumu

aku siap kapan saja kau datang padaku

aku disini menantimu

selamanya cintaiku hanya untukmu

gerabah punya peran dalam proses kebudayaan manusia


Gerabah sebagai salah satu benda hasil kebudayaan manusia merupakan unsur yang paling penting dalam usaha untuk menggambarkan aspek-aspek kehidupan manusia. Sampai kini gerabah yang berhasil ditemukan terutama berbentuk wadah, seperti periuk, cawan, pedupaan, kendi, tempayan, piring, dan cobek. Fungsi gerabah oleh suatu suku bangsa memiliki arti penting  yaitu dikenalnya suatu kebudayaan menetap , bertani dan bercocok tanam berarti maju selangkah dari berpindah dan berburu. Gerabah menunjukan  ke arah kebudayaan yang lebih tinggi dengan menetap , mereka akan berada pada level meramu dan mengolah makanan . Sehingga keberadaan gerabah di suatu suku bangsa bisa dijadikan indikator  dikenalnya corak kebudayaan hidup menetap, mungkin juga mulai menemukan teknologi sederhana dalam pembuatannya dan peruntukannya makanya fungsi gerabah semakin meluas. Mereka telah memberikan petunjuk adanya tenur tempat pembakaran gerabah, dan pembakaran tersebut memerlukan api dengan suhu lebih dari seribu derajat lebih gaess. Wow anehnya sebegitu panasnya pun gerabah tidak meleleh, lain dengan besi yang punya titik leburnya. Tetapi gerabah yang terbuat dari tanah liat ini sangat sempurna melawan panas, keren yaa orang dulu menemukannya.

Gerabah atau pecahan gerabah yang biasa disebut kereweng ini sering kali ditemukan di anatara benda-benda lain pada situs arkeologi. Untuk keperluan studi arkeologi temuan ini sangat besar manfaatnya, karena gerabah merupakan alat penunjuk yang baik dari kebudayaan yang berbeda. Beberapa kereweng yang dapat dikenali tipenya bisa digunakan untuk menanggali benda-benda lain yang ditemukan di sekitarnya dan dapat pula digunakan untuk menentukan hubungannya dengan kebudayaan lain. Selain itu gerabah merupakan benda yang sulit hancur sama sekali, terlebih lagi kalau tersimpan dalam tanah. Itulah sebabnya gerabah yang telah berusia puluhan ribu tahun pun masih bisa dikenali. Dalam perkembangan mengolah makanan ternyata gerbah mempunyai arti penting ketika masyarakat jadul menyimpan makanan agar tidak busuk dan mampu untuk bertahan saat bencana atau musim yang tidak bisa diprediksi. Makanya gerbaha sangat dikenal untuk wadah pengawetan dan bahan makanan yang akan difermentasi. Jangan meremehkan sebuah wadah keramik, tembikar ataupun gerabah karena sejarahnya sangat berkaitan dengan proses kebudayaan manusia dibumi ini. meskipun sekarang ini gerabah lebih cenderung dijadikan hiasan, ornamen dan souvenir mungkin begitulah cara manusia merawat sejarah kebudayaanya. 

Minggu, 27 November 2022

museum kartini mendekatkan kita mengenang perjuangannya


Museum Kartini terdapat sebuah mesin jahit,digunakan Kartini semasa hidupnya. Selain mesin jahit, juga terdapat seperangkat meja kursi kayu tua. Mebeler tersebut merupakan meja dan kursi yang pernah digunakan keluarga Kartini. Kini semakin banyak benda-benda peninggalan RA Kartini yang saat ini banyak disimpan di Museum Kartini. Ditambah dari koleksi Sosro kartono kakak juga sekaligus guru spitualnya, beberapa mebeler tersebut ditata di museum ini. Jadi banyaknya barang autentik asli milik beliau pasti akan membuat pengunjung ingin melihatnya secara langsung, memang dulu sekitar sepuluh tahun yang lalu banyak perabotan tiruan yang dipajang sehingga mengakibatkan sepi pengunjung. Tetapi sekarang sudah semakin banyak pengunjung terutama anak-anak sekolah apalagi saat menjelang peringatan hari kartini, pengunjung bisa berlipat ganda dari hari biasa.

Selain barang bersejarah Museum Kartini, di Jepara, sebenarnya dilokasi lain juga ada kamar pingitan yang bersejarah  selama Kartini masa gadis sampai remaja, beliau dulunya  tinggal di Pendopo Kabupaten Jepara. Di bagian belakang pendopo, terdapat ruang pingitan untuk Kartini. Dikisahkan konon saat Kartini dipingit dari usia 12-16 tahun yang merupakan adat bagi perempuan Jawa. Sebelum menikah 24 tahun. Dicedritakan ketika dalam  masa pingitan RA. Kartini tidak boleh keluar rumah pembatas dengan nama Rono Kaputren dan Rono Kaputran. Tidak boleh keluar hanya diizinkan bertemu keluarga dekat saja. Selama proses pingitan, dia menulis surat-surat dikirim ke sahabat-sahabat yang ada di Leiden, Belanda. Yang menjadi buku 'Habis Gelap Terbitlah Terang'. Kapan-kapan sebaiknya kalian kunjungi meseum ini gaess, agar dapet sensasinya dekat dengan barang-barang beraura tokoh emansipasi perempuan Indonesia. Sejarah RA Kartini adalah bagian dari sejarah kebudayaan Indonesia, yang sudah selayaknya diteruskan perjuangan beliau sampai kapan pun.