Selasa, 05 Juli 2022

eksistensi tari gandrung di era digital


Tarian Gandrung dibawakan dengan keceriaan dan bergembira suka, rupanya ada unsur khas Banyuwangi terutama masyakat osing. Tari ini dulu dibawakan sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat setelah panen. Gandrung merupakan seni pertunjukan yang disajikan dengan iringan musik khas perpaduan budaya Jawa dan Bali. Tarian ini adalah salah satu bentuk kebudayaan dari Suku Osing yang merupakan penduduk asli Banyuwangi. Dalam moment tertentu kadang digunakan sebagai tari penyambutan tamu atau pembukaan event baik lokla maupun regional, nasional bahkan internasional. Tari gandrung ini sudah dikenal oleh masyarakat dunia sejak sering diadakan even internasional di Banyuwangi.

Tarian ini dipentaskan dalam bentuk berpasangan antara perempuan sebagai penari gandrungnya dan laki-laki sebagai pemaju yang dikenal dengan paju. Tetapi kini lebih sering dilakukan secara koreografinya semuanya perempuan . Kesenian ini kemudian terus berkembang di seluruh daerah Banyuwangi dan menjadi ikon khas setempat. Pada mulanya gandrung hanya boleh ditarikan oleh para keturunan penari gandrung sebelumnya, namun sejak tahun sembilanbelas tujuhpuluhan mulai banyak generasi muda yang bukan keturunan gandrung yang mempelajari tarian ini karena minatnya pada seni tradisi dan ada pula yang menjadikannya sebagai sumber mata pencaharian. Upaya melestarikan tari Gandrung agar tetap eksis, karena seni tradisi ini mengandung nilai-nilai historis komunitas Osing yang semakin mengalami berbagai tekanan secara struktural maupun kultural sehingga perlu untuk mendapatkan dukungan baik masyarakat maupun pemerintah.

Senin, 04 Juli 2022

akan terus terjadi perkawinan budaya



Silang budaya dalam kenyataannya akan ada  sudut pandang terhadap pengaruh kondisi global yang sebenarnya sudah jauh sekali sebelum abad milenium sudah berlangsung. Hasilnya tentu ada sisi terang, abu-abu atau samar, dan gelap tidak jelas bagaimana persilangan tersebut telah dan sedang membanjiri sudut-sudut dunia dengan manusia yang hidup disana dan dalam kurun waktu tertentu. Maka secara logis semua manusia bisa saja terlibat dalam lintas budaya, ideologi, dan agama, terus menerus dan melakukan komunikasi secara lintas budaya bahkan terlibat dalam perkawinan silang.

Budaya di lokal-lokal, secara alamiah mengalami perubahan baik dalam kesengajaan maupun  memang suatu keharusan alamiah persilangan itu akan menyebabkan perubahan, seiring dengan dinamika budaya globalisme yang menjalari interaksi sosial diantara mahluk sosial dunia. Sehingga faktor bahasa komunikasi, baik verbal maupun non-verbal merupakan alat komunikasi lintas budaya. Tetap akan bisa dideteksi adanya unsur-unsur kebudayaan yang oleh Koentjaraningrat akan selalu ada akarnya meski bergerak berubah secara dinamis oleh kebudayaan lintas suku, agama, etnik, dan kepercayaan di dunia ini. Percampuran mungkin akan menghasilkan yang baru, dan kebaruan tadi hasil persilangan budaya diantaranya, tingkat pendidikan dan faktor alam juga sangat mempengaruhinya.Karena pada dasarnya fitrah hidup sebagai mahluk sosial maka manusia hidup pasti akan memerlukan manusia lainnya.

Penguatan kapasitas para pemangku adat dan pendidikan budaya untuk generasi berikutnya, penting untuk dikenalkan gerakan literasi budaya, adalah suatu proses penguatan budaya lokal dalam dinamikanya dengan masyarakat di lingkup domestik maupun internasional. Agar dalam perkembangangan kebudayaan adalah suatu keniscayaan akan mengalami perubahan tingkat budaya dan peradabannya tetapi tetap mempunyai akar tradisi nusantara., apapun gejala dunia proses kreatif membangun kebudayaan tidak akan berhenti.

lampu ajaib dongeng yang mendunia



 

Lampu ajaib selalu lekat dengan kisah Aladdin dan lampu wasiatnya, begitu membius penikmat film yang ternyata diadaptasi dari terjemahan dongeng oleh Antoine Galland . Beliau diketahui sebagai penerjemah Eropa pertama yang menerjemahkan kisah 1001 Malam yang terkenal itu. Sedangkan kisah Aladdin sendiri disebut menjadi bagian dari kumpulan cerita tersebut. Antoine Galland diketahui menerbitkan cerita 'Aladdin' pada 1712. Meski begitu para ahli sejarah hingga kini belum menemukan manuskrip asli 'Aladdin'.Galland sendiri mengetahui kisah Aladdin dari seorang pendongeng Suriah dari Aleppo bernama Hanna Diyab pada 8 Mei 1709. Maka timbul beberapa pandangan bahwa kisah ini bukan hanya ada di timur tengah saja, ada yang juga mengatakan berasal dari cerita china kuno kisah-kisah itu bukan hanya berasal dari Arab saja, tetapi bisa juga berakar pada cerita rakyat dan sastra dari Persia, Mesopotamia, India, Yahudi, serta Mesir.

Dari dongeng tadi disney mengadaptasi kisah ini pertama kali dalam bentuk animasinya di tahun 1992. Kini setelah lebih dari satu dekade, studio ini membuat ulang cerita 'Aladdin' dalam bentuk live-action. Film tersebut disutradarai Guy Ritchie dan ternyata sceara ajaib pula film ini masih mendapatkan apresiasi luarbiasa dari masyarakat pecinta film disney. Yang menjadi sangat luarbiasa bagaimana dongeng tersebut di buat film dan kisah lampu ajaib tersebut  menjadi sangat menancap diseluruh dunia. Keren ya gaes.


Minggu, 03 Juli 2022

kita bukan hanya punya ikatan emosional

sebut namaku bila kau sedang kangen

nak, teman itu ibarat kereta ia akan datang dan pergi
dan sahabat adalah stasiun yang siap dalam suka dan duka
standby meski ada yang datang dan pergi
jika terlalu banyak stasiun maka perjalananmu habis dijalan
tetapi kalau saudara mereka adalah semua yang ada
dalam stasiun maupun outletnya sekaligus petugas
dan semua penumpang, walaupun mereka punya
tugas sendiri-sendiri tetapi tujuannya sama
kereta pergi dan pulang membawa penumpang
dengan selamat sampai tujuan
seburuk apapun sifat saudaramu dia adalah 
sesuatu yang mewanai hidupmu
bisa menjagamu, menolongmu, membelamu
bahkan mendukung kamu hingga kau capai
batas terluar rute kereta yang kau tuju
saudara itu ya teman ya sahabat 
ya tukung kritik ya sukanya mbanyol
ya suka jahil ya provokator mereka juga
penjamin agar kamu tetap berada dalam
ikatan keluarga yang tak bisa dipisahkan
apapun keadaan yang ada dijalan hidup kita



 

Sabtu, 02 Juli 2022

jejak jejak




tahun yang kenyang memakan makna, sakralnya sebuah kelahiran

lahir menyapa bumi menjamah tetek, selama ada jalan nafas menyapu

kenyataan hidup ini ada yang biasa dan ada luar biasa adanya 

aku semakin tak menghargai suatu kehidupan bertumpuk rasa layu

mengkristal dosa dan kutukan berteman, iblis kota desa sama kejinya

maafkan bila ku slalu tak mengingatkan diri ini tanpa ada maknanya

lahir mengaliri bulir-bulir keringat kulit kadang panas dinginnya

kadang sepoi manis asin dan pahit atau rasa apa saja ini nyata adanya

Jumat, 01 Juli 2022

ekspresi kejujuran kini sudah harus ditutup


 

Berdasar beberapa informasi dan  literatur, keberadaan perempuan Bali kuno ini banyak yang tidak menggunakan penutup dada atau bra , sempat bikin heboh berita di negeri ini. Hingga sampai terdengar ke telinga wisatawan mancanegara. Dulu sampai pernah ada istilah bahwa Pulau Dewata terkenal dengan perempuan tidak mengenakan bra. Fakta yang mungkin bisa menceritakan sejarah ini terlihat dari beberapa lukisan Antonio Blanco. Saat dimana, pelukis berdarah Spanyol ini sering melukis dengan obyek lukisan gadis bali tanpa bra, mungkin karena beliau cukup lama tinggal di Bali. Dari beberapa lukisan yang dia tuangkan, banyak yang mengekspresikan citra kejujuran polos alami perempuan dalam wujud seperti goresan keindahan dalam kanvasnya.

Lukisan perempuan tidak mengenakan bra, jika diperhatikan lukisan tersebut memperlihatkan bahwa perempuan Bali yang tidak mengenakan bra tetap memiliki payudara yang kencang. Kencangnya payudara perempuan bali mungkin karena , kebiasan masyarakat meyunggi atau membawa barang di atas kepala adalah kunci utamanya. Kebiasaan berpakaian adat dan membawa sesaji ini merupakan bagian dari kepercayaan agama Hindu di Bali. Dan terutama peempuan, saking seringnya mereka sembahyang dan membawa sesaji bakal sesembahan. Sesembahan yang dipakai untuk sembahyang biasanya dibawa dengan meletakkannya di atas kepala. Beban yang ditumpu kepala ini lah yang kemudian membuat badan dan leher harus presisi ibaratnya tegak lurus agar barang diatas kepalanya tidak jatuh , sehingga dada membusung leher tegak dan kadang-kadang masih harus sesekali dibantu tangan menjaga sesaji dikepalanya tetap aman bisa jadi berakibat payudara perempuan bali menjadi kencang secara alami.

Pakaian adat  yang fungsinya banyak digunakan untuk acara keagamaan, perempuan Bali kuno kira-kira pada pertengahan abad pertengahan duapuluhan pakaian pakaian adat wanita Bali tak mengenal penutup dada. Hal tersebut bukan suatu hal yang asal diterapkan, kesengajaan wanita Bali bertelanjang dada memiliki arti khusus secara kultural sebagai ekspresi kejujuran dimana wanita Bali dapat menjaga apa yang dimilikinya. Tetapi sejak akhir abad duapuluhan sudah mulai jarang perempuan bali yang bertelanjang dada, mereka berpakaian hingga kini meski dirumah dan ketika  acara ritual keagamaan mereka memakai payas pakaian adat bali. Harus bijak menyikapi tradisi, jadi tidak ada alasan untuk tidak mencintai dan merawat tradisi nusantara.



 

temani aku selalu



nduk duh istriku yang kian biasa perlakukan bumiku

dipagi ini ingin segera aku menciummu, sebelum bumi

menghajar dengan pelukannya waktu terasa begitu cepat

sedang nafsuku kian tak teruji rasa sayangku kuingin

segera melihat kebebasanku memijat punggung duniamu

dengan apa saja yang kau ingini, walau ikatan asmara tertali

benang sumbu beraroma minyak tanah aku tetap akan menghargai

bagaimana kompor tetap menyalakan secangkir kopi temani

alam pikirku, maafkan aku yang senang main dengan logika 

sedikit saja bumbu perasaan, nduk semoga waktu telah bosan

menempa kita dari semua kebrobrokan yang sudah terpaparkan

kemarin, waktu itu dan yang lalu, janjiku kali ini kan sudahi

nak jalani saja jalanmu


ingatlah nak, kini keremajaan telah hancur kemanjaannya

tinggal tulang-tulang belukar penyangga setelah bertahun

menjalanai pejah gesang para generasi  lebih duapuluh lima

berjalan ada bercak bercak menempel dibahu dan ada pula 

jalan becek moreng mencap dimuka dan diluka-luka tubuhmu

butir-butir bekas jerawat dan bintik penyakit menjalar

dan ceceran air mani serta bibir palsu seperempat hati

kini jadi beban daya memberat tuk pulih sediakala

kan berat kan, jangan semua boleh dicoba sebagian

karena jadi tidak berpengalaman tetapi menjadikan

kamu takut dan selalu berani dalam berhati-hati , jalani saja

ink020

Kamis, 30 Juni 2022

program fkks bukan asal tampil

 

 

 

Kegiatan festival kesenian kawasan selatan yang menjadi agenda rutin Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur ini diharapkan mampu meningkatkan jalinan kerjasama antar seniman dan pemangku kepentingan terhadap pengembangan seni di kawasan Selatan. Tujuan yang dicapai sangat mungkin dilakukan mungkin sebtas sharing silahturahmi diantara mereka. Tetapi kalau lebih intensif lagi sangat sulit diharapkan misalnya untuk mendorong peningkatan produktivitas dan kreativitas para pelaku seni, dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni budaya daerah, hal ini harus  disertai dengan uba rampenya untuk memfasilitasinya. Misalnya ajang kompetisi baik seniman maupun seni budaya daerahnya, penghargaan cipta seni atau seniman senior, dialog kebudayaan diwilayahnya, memberikan seni budaya sebagai muatan lokal disekolah dan sebagainya.

Jika FKKS dijadikan program pengelolaan keragaman budaya dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya di Jatim khususnya di wilayah Selatan sepertinya masih jauh dari harapan karena masih bersifat seremonial dan diskusi kulit luarnya belum sampai dari hati ke hati menuju ke tindakan konkrit. Meskipun FKKS di duaribu enambelas wakyu itu diikuti oleh sejumlah kabupaten atau kota, di jawa timur bagian selatan yaitu Pacitan, Trenggalek, Tulunggagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi dan ada peserta exibition dari Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Sifatnya hanya memperkenalkan saja yang penting bisa menampilkan karya, walaupun kadang prosesnya tidak terfasilitasi oleh pemangku anggaran semacam pemda masing-masing.


 

sang dayun menjadi juara

 

Kontingen Banyuwangi yang mewakili lomba seni musik tradisional dalam pekan cipta seni 2022 di malang mendapatkan juara dua. Selain itu juga mendapatkan predikat penatan musik terbaik untuk kelompok umur tigabelas hingga limabelas. Mereka membawakan komposisi musik yang sangat riang dan penuh dinamika, kekhasan banyuwangi musik yang timpal-timpalan serta penciptaan suasana ritmis dan magis pun nampak dalam reportoar tersebut.

Anak-anak muda ini memang terlihat sangat kompak dalam penyajian musik yang diberi judul sang dayun, bahkan diserti gerakan dan suara-suara teatrikal sehingga menjadikan mata penontonnya tersita dengan penampilannya. Apalagi juga dibumbui gerakan humor yang menanmbah keriangan suasana, layak kalau mendapatkan juara dan layak untuk diberi predikat penata musik terbaik. Tradisi berkesenian di Banyuwangi selayaknya untuk dicontoh oleh kabupaten lainnya, karena sejak masih anak-anak sudah sering diadakan kompetisi selain melatih skill juga melatih mental kompetisi dengan sehat dan akibatnya kabupaten ini menjadi kantongnya seniman tradisi di jawa timur. Sejak dini anak-anak harus diajari cara merawat tradisi nusantara.
 

Rabu, 29 Juni 2022

tokoh publik terlibat pemajuan kebudayaan

sudah dimulai dengan main kethoprak
 

Dikisahkan, negeri ini berusaha mempertahankan kesatuan wilayah Nusantara dari ancaman perpecahan dari internal pejabat negara, bisa jadi kondisinya mirip dengan keadaan saat ini. Banyak pejabat yang terkena  pengaruh dari kekuasaan asing, sehingga membuat tekanan ekonomi dalam negeri, konflik politik makin memanas, kekacauan ini juga menyebabkan gangguan keamanan oleh perompak dan pemberontak. Diperparah lagi dengan lunturnya budaya guyup gotong royong dan semakin minimnya rasa persatuan diantara pemimpin-pemimpin didaerah. Kondisi  inilah yang mengingatkan kita akan pentingnya semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

Berkaitan dengan Dies Natalis UNAIR 2016, himpuni menggelar pertunjukan kethoprak dengan menampilkan perjuangan Naraya Airlangga (Prabu Airlangga) pada tahun 1000 M yang mencoba menyatukan Dwipantara. Saat itu, Dwipantara terbagi oleh kekuasaan Sriwijaya di bagian barat dan Medang Mataram di wilayah timur. Kesuksesan menyatukan kedua wilayah itu menjadikan Naraya Airlangga dinobatkan sebagai Raja Kahuripan dengan gelar Sri Maharaja Rakae Halu Lokeswara Dharmawangsa Airlangga Ananthawikrama Tunggadewa.  Tetapi pertunjukan tersebut dengan gaya humor, semacam kethoprak humor dengan durasi dua jam empat puluh lima menit tersebut, hadirin dibuat ger-geran dan bertepuk tangan nyaris tanpa henti. Pasalnya, banyak polah aktor dan aktris dadakan yang mengundang tawa apalagi bukan orang jawa .

Pementasan Ketoprak Humor yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Ikatan Alumni PTN se-Indonesia (Himpuni) dengan lakon Menyatukan Kembali Nusantara di Balai Budaya Komplek Balai Pemuda, Surabaya. Puluhan pejabat publik dan publik figur ikut memeriahkan acara tersebut. Antara lain, Rektor UNAIR Prof., Dr., Moh Nasih SE., MT., CMA., Ak., Bupati Jember Faida, Rektor ITS Prof. Joni Hermana, Walikota Jakarta Pusat Mangara Pardede, Direktur Utama BTN Maryono, serta Ketua Asosiasi Pengelola Carbon Muslich Ramelan. Tak ketinggalan, advokat senior Sirra Prayuna, Bambang Hendroyono, Ridwan Djamaludin, Haiban Hadjid, dan pengurus Himpuni lainnya. Tapi sudah limatahun lebih berselang nggak ada pementasan lagi, ayolah masyarakat rindu pesan dari para tokoh publik dalam kemasan seni budaya. Bosen dengar dan lihat berita melulu.

Pesan yang sampai pada penonton dari cerita pementasan ketoprak ini adalah tentang kekompakan yang merupakan kunci utama guna memperkokoh nusantara. Kemakmuran di kerajaan Kahuripan yang dipimpin Prabu Airlangga itu menjadikan banyak negeri yang mau bergabung agar tertular kesuksesan. Dan ketika banyak yang merasakan kemakmuran,rasa kebanggaan pada negara akan bisa menguatkan negara dalam kancah dunia yang lebih luas. Dan rasa salut dan takjub pada para pemain yang terlibat, meskipun mereka tokoh publik masih peduli terhadap seni budaya nusantara, bahkan rela menanggalkan status ketika sedang pentas. Sehingga ketika penonton menyimak maka pesan moralnya akan bisa ditangkap sebagai inspirasi mereka, terutama untuk merawat tradisi nusantara. Bayangkan jika setiap tahun kelompok intelektual dan pejabat negara memberikan dedikasinya untuk pemajuan kebudayaan secar langsung dalam sebuah reportoar tentusaja masyarakat akan semakin bisa menilai dan memahami pesan yang disampaikan elitnya.

ritual mondosiyo upaya merawat tradisi

  



  

Mondosiyo lawu karanganyar

Terdapat acara ritual adat di lereng gunung Lawu dikenal sebagai wilayah yang sakral, penuh dengan misteri gaibnya, sehingga menjadi pusat kegiatan ritual dan upacara adat karena disana dianggap paling sempurna. Hampir setiap perbukitan sepanjang lereng barat dan utara gunung Lawu ditemukan berbagai jejak petilasan dan makam atau pesarean para tokoh spiritual jawa penganut kepercayaan warisan luhur bangsa. Salah satu upacara tradisi yang hingga kini diyakini mampu membawa berkah berlimpah-limpah adalah Upacara Adat Mondosiyo. Upacara ini dilakukan oleh masyarakat suku jawa di Dusun Pancot, Kelurahan Blumbang dan Desa Tengklik Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, pada setiap hari Selasa Kliwon Wuku Mondosiyo.

Legendanya  upacara adat ini dilaksanakan dalam rangka memperingati kemenangan masyarakat adat, karena seorang pemuda perkasa telah berhasil mengalahkan dan menghancurkan perilaku kekejian dan kebiadaban nafsu sang Prabu boko, seorang raksasa pemakan manusia. Wujud upacara tadi  melalui doa adat yang dipanjatkan, dan sesaji tradisi yang dipersembahkan masyarakat dan semua peserta upacara adat Mondosiyo. Upacara adat ini bertujuan agar masyarakat luput dari malapetaka serta terbebas dari marabahaya, bahkan memperoleh kedamaian dan kemakmuran serta kemudahan hidup bersama dalam masyarakat secara terus menerus.Tata Upacara ini dimulai pada hari Minggu Pon. Dua hari sebelum puncak Upacara Mondosiyo berlangsung, masyarakat setempat mengumpulkan beras untuk diolah menjadi gandhik, serta aneka makanan khusus lainnya sebagai perlengkapan sesaji. Di samping itu, secara gotong royong masyarakat setempat membeli seekor kambing dan sejumlah ayam kampung sebagai sesaji utama.

Warga menyiapkan uba rampe upacara adat sejak tiga hari sebelum acara, yang rame adalah rebutan ayam. Prosesinya diawali atraksi sejumlah kelompok Reyog. Mereka berjalan dari gerbang desa menuju situs batu gilang. Atraksi Reyog berhenti setelah kenong dipukul. Selanjutnya, pemangku adat akan menyiramkan air badek atau tape ke situs batu gilang. Dikisahkan dulu Dusun Pancot dikuasai raksasa jahat pemangsa manusia, Prabu Boko. Raja lalim itu takluk kepada Pangeran Putut Tetuko melalui pertempuran sengit. Akhirnya Putut Tetuko memenggal dan melemparkan kepala raksasa  ke batu. Lantas batu ini dikeramatkan warga dan dikenal sebagai batu gilang.

dilain lokasi juga ada ritual mondosiyo di dusun pancot juga ada di pelataran candi cetho. Artinya upacara ada didua lokasi. Kalau di candi cetho , upacara adat ini ditandai berkumpulnya warga di pelataran Candi Cetho dengan membawa uba rampe berupa tumpengan komplit lauk pauknya. Tokoh spiritual memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk keselamatan dan kesejahteraan warga serta mendoakan arwah leluhur mereka. Dikisahkan, upacara ini memperingati hari kelahiran Ki Ageng Krincing Wesi, yakni leluhur warga Desa Cetho, pada wetonnya Selasa Kliwon Wuku Mandasiya. Seluruh masyarakat dusun itu mengikuti ritualnya tanpa memandang perbedaan agama. Tersedia seratus lebih tumpeng lengkap dengan ingkung bakar di tiap tumpengnya, yang dibawa oleh masing-masing keluarga itu. Usai dibacakan doa, warga mengambil bertukar tumpengannya untuk kemudian disantap di rumah bersama keluarganya. Memang dalam kesadaran masyarakat disana upacara ini selain menghormati leluhur, mensyukuri nikmat dari tuhan juga sekaligus sebagai media silaturahmi juga.

Di hari yang sama, dua perkampungan di lereng Lawu  melaksanakan ritual adat Mondosiyo, baik di pancot maupun di cetho meski prosesinya berlainan, namun semua mengikuti pakem sesuai yang diajarkan leluhur mereka. Semua baik-baik saja diantara masyarakatnya juga saling menghormati dan menjaga kerukunan . Sementara  literasi sejarah lisanya, memberikan gambaran saat kehancuran Majapahit (sirna ilang kerthaning bhumi) tahun 1400 saka atau 1478 masehi, ada keyakinan bahwasannya Prabu Brawijaya naik ke gunung Lawu menyingkir ke Cetho bersama dua penasehatnya (Sabdopalon dan Noyogenggong) dan didampingi oleh Ki Ageng Krincing Wesi melakukan tapa brata. Layaknya dalam tradisi Hindu melakoni kehidupan sebagai seorang Sanyasin. Itulah yang menjadi sebab pada gugusan candi Cetho selain tempat pemujaan kepada Hyang Widhi terdapat pula tempat pemujaan terhadap Prabhu Brawijaya, Sabdopalon, Noyogenggong dan Ki Ageng Krincing Wesi. Yang penting legenda dan sejarah masyarakat , memberikan sebuah ajaran untuk menghormati leluhur, selalu bersyukur atas nikmat dari tuhan serta guyup rukun antar sesama masyarakat tanpa membedakan agama dan status sosial. Merawat tradisi berarti merawat kebudayaan nusantara. fotodoc desy kranyar

Selasa, 28 Juni 2022

merdu suaranya bikin meleleh

 


Satulagi anak medan menjelma bintang

Dialah  Stevan Pasaribu kini dikenal sebagai seorang musisi muda berbakat yang memiliki suara emas hingga bikin David NOAH kepincut dan mengajak featuring untuk menyanyikan lagu yang lagi trending gaes yaitu lagu belum siap kehilangan. David langsung mengajak dirinya untuk terlibat dalam sebuah project album dan menawarkan masuk dalam label Musica karena tertarik dengan warna vokal yang dimilikinya. Suara merdunya mirip sekali seperti Afgan, mungkin ia akan menjelma menjadi bintang jilid duanya Afgan ditengah semaraknya blantika musik Indonesia.

Sebelum terkenal seperti sekarang dirinya adalhan penyanyi di acara resmi perusahaan , wedding dan suka mengcover berbagai lagu di YouTube. Juga pernah mengisi program di stasiun swasta nasional sebagai penyanyi romantis dan waktu itu berduet dengan Prily Latuconsina aura romansa mereka bikin meleleh semuanya yang ada di studio saat itu. Juga di chanel youtube nya Stefan pernah berduet dengan Ziva , rupanya memang prosesnya bukan instans lo gaes. Pria yang kini sudah menginjak usia duapuluh tujuh tahun ini juga suka olah raga terutama bermain basket, disinyalir akan menyusul kesuksesan Judika dimasa datang.

Tapi sebelum sukses seperti sekarang ini , dia juga sempat tertipu oleh sebuah label musik yang mencoba mengambil keuntungan darinya dan hampir menghancurkan karirnya. Suara merdu Stevan Pasaribu ini ternyata memiliki darah Batak dari kedua orangtuanya. Ayahnya diketahui sudah meninggal dunia dan ia bersama dengan ibu dan adiknya. Sukses selalu stevan, selamat berjuang di kancah musik nasional dan dunia.